Cacing tanah seperti yang banyak
dikenal masyarakat dan menempati bagian permukaan tanah yang lembab termasuk
dalam hewan tingkat rendah karena tidak m empunyai tulang belakang
(avertebrata). Dalam klasifikasi biologi, cacing tanah termasuk dalam filum
annelida atau hewan beruas-ruas atau b ergelang –gelang . cirinya yaitu b ertub
uh sietris bilateral, slindris memanjang, bersegmen-segmen (sekitar 115-200
segmen) dan pada bagian permukaan tubuh terdapat sederetan sekat atau dinding tipis.
Filum annelida terbagi menjadi tiga
kelas yaitu polychaeta, hirudinea dan oligochaeta. Polycaheta merupakan
kelompok cacing yang memiliki banyak
seta atau sisir di tubuhnya contohnya adalah nereis hirudinea adalah lintah dan
pacet (hirudo medicinalis dan haeadisa zeylanica).
Kelas terakhir dari phylum annelida
adalah oligochaeta dimana cacing tanah termasuk di dalamnya lataran jumlah seta
(rambut keras berukuran pendek) pada tubuh cacing tanah sangat sedikit. Kelas
oligochaeta mempuyai 12 famili dimana beberapa famili yang paling banyak dibudidayakan adalah
famili lumbriciade, magascolecidae, octochaetidae, dan acanthrodrilidae.
Dengan melihat tempat hidupnya di
alam bebas cacing tanah juga bisa dikelompokkan menjdi tiga jenis yaitu
epigeic, endogec dan anecic. Perbedaan antara ketiganya adalah pada ukuran dan
warna tubuh. Cacing tanah epigeic merupakan kelompok cacing tanah yang tinggal
di atas permukaan tanah yang kaya bahan organik, seperti pada tumpukan sampah.
Contoh dari cacing jenis ini adalah lumbricus rubellus, dendoraena octaendra.
Cacing tanah jenis endogec merupakan kelompok cacing tanah yang tinggal di
dalam tanah bermineral, namun sesekali naik keatas permukaan tanah bilamana t
anah permukaan atas sedang basah terkena air, seperti pada musim penghujan.
Contoh cacing jenis ini adalah aporrectodea caliginosa. Sedangkan cacing tanah
jenis anecic merupakan kelompok cacing tanah yang tinggal pada liang tanah yang
dalam hingga kedalaman 2 meter. Contoh
dari cacing ini adalah lumbricus terrestris.
Selain itu cacing tanah oleh beberapa
kalangan juga dikelompokkan b erdasarkan warnanya yakni kelompok merah dan
kelompok abu-ab u. Kelompok warna merah antara lain adalah lumbricus ru bellus
(the red worm), L. Terestris (the night crawler), eisenia foetida (the bradling
worm), dendroboena, perethima dan perionix. Sedangkan kelompok abu-abu antara
lain jenis allobopora (the field worm) dan octolasium.
No comments:
Post a Comment