Tuesday, May 7, 2013

Sistem reproduksi cacing tanah



Sistem reproduksi  cacing tanah memang bersifat hermaprodit atau setiap cacing tanah memiliki alat kelamin jantan  dan alat kelamin betina sekaligus. Meskipun begitu untuk bereproduksi mereka harus melakukan perkawinan silang dengan cara bertukar spermatozoid melekatkan bagian depanya (anterior) dengan posisi saling berlawanan.dari hasil perkawinan ini kemudian akan dihasilkan kokon atau butir telur ang nantinya akan terlepas dari tubuh cacing pada hari ketujuh hingga hari keepuluh setelah proses perkawinan. Antara 10-14 hari kemudian kokon akan menetas dan menghasikan bibit cacing tanah.
Siklus cacing tanah bisa hidup antara 1-5 tahun, namun rata-rata hidup selama 2 tahun. Siklus hidupnya dimulai dari kokon, cacing muda, cacing produktif, dan cacing tua. Cacing akan menjadi dewasa dan siap kawin seelah berumur 2-3 bulan terhitung semenjak menetas dari kokon. Namun masa produktif cacing dewasa terjadi pada umur 4-11 bulan, yakni ketika cacing tanah sudah mempunyai alat perkembangbiakan yang diseb ut denganklitelum. Klitelum yang terlihat seperti cincin ini sebenarnya m erupakan  bagian dari tub uh yang  enebal dan letakya pada segmen 26-32 dari bagian atas tubuh cacing tanah. Warnanya lebih terang daripada warna tubuh lainnya. Klitelum inilah yang akan mengeluarkan protein dan membentuk kokon setelah terjadi proes perkawinan silang.
Ketika dewasa, panjang tubuhnya sekitar 8-14cm dan jumlah segmennya agara 85-140 buah. Warna tubuh bagian punggung coklat merah hingga kemerahan. Sedangkan warna tubuh bagian perut krem. Cacing dewasa yang berumur 3 bulan dapat menghasilkan 3 kokon/ minggunya dan didalam kokon terdapat telur dengan jumlah antara 2-20 butir. Telur tersebut akan menetas menjadi juvenil (bayi cacing) setelah 2-5 minggu. Rata2 persentase hidup bibit cacing adalah 2 ekor/ kokon.

3 comments:

  1. kalau mau beli bibit Cacing Lumbricus dimana ya gan, thx infonya

    ReplyDelete
  2. Ndan mau tanya, kalo pemasaran cacing itu kemana ya?

    ReplyDelete
  3. Pemasaranya yg susah, coz ga ada yg doyan makan cacing soalnya. Coba jk setiap orang doyan makan cacing maka bs jadi produk unggulan thu cacing.

    ReplyDelete